Apa Perbedaan Rapid Test Antibodi, Rapid Test Antigen, dan Swab PCR?

Katulis – Peraturan perjalanan yang sebelumnya menggunakan hasil rapid antibody test untuk rapid antigen test telah diubah oleh pemerintah pusat mulai 18 Desember 2020.

Tidak hanya itu, bagi para pendatang yang masuk wilayah hukumnya, sejumlah pemerintah daerah telah mewajibkan melampirkan surat keterangan hasil rapid antigen test atau hasil tes swab PCR.

Bali, DKI Jakarta, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Malang, dan Bangka Belitung adalah beberapa wilayah yang menetapkan kewajiban setidaknya menjadi antigen.

Baca juga: KomunitasGuru.Com Blogging Platform Guru Indonesia

Ada beberapa jenis tes yang tersedia untuk COVID-19, dan Anda mungkin bingung membedakannya. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara tes cepat antibodi, tes cepat antigen, dan swab PCR?

Mari Bersama-sama, lihat!

  1. Rapid Test Antibodi
    Skrining cepat untuk antibodi
Rapid Test Antibodi
Rapid Test Antibodi

Karena metodenya yang sederhana dan harga yang relatif murah, tes cepat antibodi adalah salah satu bentuk tes yang umum digunakan di masa lalu.

Metodologi

Dengan mengambil sampel darah melalui tusukan jari atau mengambil darah dari pembuluh darah di lengan, jenis tes antibodi cepat ini dilakukan.

Apa yang Terdeteksi

Tes semacam ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi IgG dan IgM terhadap virus corona, sesuai dengan namanya. Untuk melawan virus, antibodi ini adalah protein yang dibentuk oleh sistem kekebalan.

Periode

Lama tes antibodi cepat adalah 15 menit, dan dalam hitungan menit, ibu sudah bisa mendapatkan hasil tercepat.

Tingkat presisi

Kelemahan dari tes antibodi cepat ini, Quoting Health, adalah tidak mendiagnosis infeksi aktif virus corona di dalam tubuh.

Tes ini hanya memberi tahu jika, meskipun terjadi berbulan-bulan yang lalu, seseorang pernah terinfeksi di masa lalu. Ini karena, hingga setidaknya beberapa hari setelah infeksi dimulai, antibodi tidak akan teridentifikasi.

Selain itu, tes antibodi cepat tidak disarankan hingga setidaknya 14 hari setelah dimulainya gejala COVID-19, menurut Mayo Clinic. Jika Anda melakukan percobaan terlalu awal, kemungkinan hasil pengujiannya salah.

HARGA

Menurut Kompas TV, harga rapid test antibodi itu sangat murah, paling mahal Rp 150.000.

  1. Swab PCR (Polymerase Chain Reaction)
    Penyeka dari PCR

Usap PCR adalah bentuk tes COVID-19 berikutnya.

PCR sendiri adalah singkatan dari polymerase chain reaction, sebuah teknik laboratorium yang digunakan oleh Food and Drug Administration AS untuk mendeteksi materi genetik virus (FDA).

Metodologi
Metode tes usap PCR adalah mengeluarkan lendir dari hidung atau tenggorokan dengan menggunakan kapas khusus dari penyedia layanan kesehatan.

Apa yang Terdeteksi
Adapun cara mendiagnosis virus dengan RNA dengan materi genetik virus.

Periode
Lama tes usap PCR adalah sekitar 15-30 menit dan hasil tes seringkali lebih lama dari tes cepat antibodi.

Bergantung pada apakah sampel dapat diuji di lokasi, atau harus dikirim ke laboratorium spesialis, jangka waktu hasil tes dapat berbeda, bisa pada hari yang sama, atau memakan waktu beberapa hari.

Tingkat presisi
Meskipun cara untuk mendapatkan hasil tesnya memakan waktu, namun perlu diingat bahwa hasil tes usap PCR hampir 100% dapat diandalkan untuk mengetahui ada atau tidaknya seseorang terinfeksi virus COVID-19.

HARGA
Karena prosesnya yang tidak cepat dan tingkat akurasinya yang buruk, swab PCR ini menjadi tes COVID-19 termahal di Indonesia, mulai dari Rp 800.000 hingga Rp jutaan.

  1. Rapid Test Antigen
    Pemutaran Antigen Secara Cepat
Rapid Test Antigen
Rapid Test Antigen

Terakhir, ada tes antigen cepat, yaitu tes yang belakangan ini sering dibahas. Meskipun membuat swab atau wipe adalah proses yang sama, ini sedikit berbeda.

Metodologi

Pengujian dengan uji antigen cepat berfungsi sama dengan uji usap PCR, di mana bagian belakang hidung atau tenggorokan digosok oleh penyedia layanan kesehatan untuk mengambil sampel untuk pengujian.

Apa yang Terdeteksi

Untuk mendeteksi protein virus yang memicu COVID-19, dilakukan uji antigen cepat ini.

Periode
Lama tes ini berkisar antara 15-30 menit, seperti pada kapas PCR.

Namun para ibu bisa mendapatkan hasil tes yang lebih cepat, yaitu sekitar 30 menit, mengingat tidak diperlukannya proses laboratorium untuk proses pengecekan sampel, mengutip Horizon.

Tingkat presisi
Ketika seseorang memiliki viral load tinggi, tes ini akurat. Namun, jika seseorang memiliki jumlah virus yang rendah di tubuhnya, tes tersebut lebih rentan terhadap hasil ‘negatif palsu’.

Namun, ini mungkin akurat jika hasil tes positif, karena tes antigen untuk hasil positif sangat spesifik.

HARGA
Harganya berkisar dari Rp 250.000 hingga Rp 665.000 untuk tarif uji cepat antigen ini.

Penting untuk diperhatikan sebaiknya langsung ke rumah sakit atau klinik yang menawarkan fasilitas tes di atas jika ingin melakukan tes COVID-19 ya Pak/Bu.

Berhenti melakukan pengujian mandiri, termasuk memesan alat uji COVID-19 secara bebas.

Sekarang, perbedaan antara tes antibodi cepat, tes cepat antigen, dan PCR sudah diketahui oleh para ibu. Usahakan untuk mematuhi protokol kesehatan 3M, meskipun ada beberapa jenis pemeriksaan.

Lagipula kalau memang tidak perlu Pak/Bu juga tidak bisa terbang ke luar ya. Salam Baik!

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.