15 Perbedaan Penilaian Formatif dan Sumatif dalam Kurikulum Merdeka
Hai, guru-guru mau tahu Perbedaan Penilaian Formatif dan Sumatif? Penilaian formatif dan sumatif adalah dua jenis penilaian yang penting dalam Kurikulum Merdeka. Keduanya memiliki tujuan yang berbeda, tetapi sama-sama penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penasaran apa perbedaannya? Yuk, baca artikel ini sampai habis!
Penilaian merupakan bagian penting dari pembelajaran. Penilaian dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat dua jenis penilaian yang penting, yaitu penilaian formatif dan sumatif.
Poin Penting:
- Penilaian formatif dan sumatif adalah dua jenis penilaian yang penting dalam pembelajaran.
- Penilaian formatif dilakukan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran.
- Penilaian sumatif dilakukan untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa.
- Kedua jenis penilaian ini memiliki tujuan, fungsi, waktu pelaksanaan, dan bentuk penilaian yang berbeda.
Perbedaan Penilaian Formatif dan Sumatif
Jika dihitung secara keseluruhan, terdapat 15 perbedaan antara penilaian formatif dan sumatif, yaitu:
Aspek | Penilaian Formatif | Penilaian Sumatif |
---|---|---|
Tujuan | Memantau dan memperbaiki proses pembelajaran | Mengukur pencapaian hasil belajar siswa |
Fungsi | Membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran, memantau kemajuan belajar siswa, memberikan umpan balik kepada siswa dan guru, meningkatkan motivasi belajar siswa | Mengukur pencapaian hasil belajar siswa, menentukan kenaikan kelas, kelulusan, atau pemberian penghargaan, memberikan informasi kepada orang tua |
Waktu Pelaksanaan | Dapat dilakukan secara berkelanjutan, yaitu selama proses pembelajaran berlangsung | Biasanya dilakukan pada akhir suatu unit pembelajaran, akhir semester, atau akhir tahun |
Bentuk Penilaian | Tes, tugas, proyek, presentasi, observasi | Tes, ujian, portofolio |
Kegunaan | Untuk memberikan umpan balik kepada siswa dan guru, untuk memperbaiki proses pembelajaran | Untuk menentukan kenaikan kelas, kelulusan, atau pemberian penghargaan |
Berat | Lebih ringan | Lebih berat |
Frekuensi | Lebih sering | Lebih jarang |
Keterlibatan siswa | Lebih tinggi | Lebih rendah |
Efektivitas | Lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa | Lebih efektif dalam memberikan informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa |
Penjelasan secara rinci bisa Anda lihat melalui pemaparan di bawah ini:
Tujuan
Formatif penilaian bertujuan untuk mengawasi dan meningkatkan proses pembelajaran. Penilaian formatif dilakukan untuk memberikan umpan balik kepada siswa dan guru tentang kemajuan belajar. Umpan balik ini dapat digunakan untuk membuat penyesuaian dalam pembelajaran agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Penilaian sumatif memiliki tujuan untuk mengevaluasi sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa telah tercapai. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk menentukan apakah siswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan. Hasil dari penilaian sumatif ini dapat digunakan untuk menentukan apakah siswa layak naik kelas, lulus, atau bahkan mendapatkan penghargaan atas prestasi mereka.
Fungsi
Fungsi penilaian formatif adalah:
- Membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran
- Memantau kemajuan belajar siswa
- Memberikan umpan balik kepada siswa dan guru
- Meningkatkan motivasi belajar siswa
Sedangkan fungsi penilaian sumatif adalah:
- Mengukur pencapaian hasil belajar siswa
- Menentukan kenaikan kelas, kelulusan, atau pemberian penghargaan
- Memberikan informasi kepada orang tua
Waktu Pelaksanaan
Penilaian formatif dapat dilakukan secara berkelanjutan, yaitu selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian formatif dapat dilakukan setiap hari, mingguan, atau bulanan.
Sedangkan penilaian sumatif biasanya dilakukan pada akhir suatu unit pembelajaran, akhir semester, atau akhir tahun.
Bentuk Penilaian
Bentuk penilaian formatif dapat berupa:
- Tes
- Tugas
- Proyek
- Presentasi
- Observasi
Sedangkan bentuk penilaian sumatif dapat berupa:
- Tes
- Ujian
- Portofolio
Contoh Penilaian Formatif
Berikut adalah beberapa contoh penilaian formatif:
- Guru memberikan kuis singkat di akhir pembelajaran
- Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas mandiri
- Guru meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
- Guru mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran
Contoh Penilaian Sumatif
Berikut adalah beberapa contoh penilaian sumatif:
- Guru memberikan ujian akhir semester
- Guru memberikan ujian nasional
- Guru meminta siswa untuk mengumpulkan portofolio
Kesimpulan
Dalam proses pembelajaran, penilaian formatif dan penilaian sumatif memiliki peran yang tak terpisahkan. Penilaian formatif digunakan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, sedangkan penilaian sumatif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Kedua jenis penilaian ini memiliki tujuan, fungsi, waktu pelaksanaan, dan bentuk penilaian yang berbeda.
Baca Juga: Evaluasi Kurikulum Merdeka untuk Guru Kelas 6
Dengan memahami perbedaan penilaian formatif dan sumatif, guru dapat menerapkan kedua jenis penilaian ini secara efektif. Penilaian formatif yang efektif dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan penilaian sumatif yang efektif dapat memberikan informasi yang akurat tentang pencapaian hasil belajar siswa.