Metode Seleksi Soal Evaluasi Terpadu 5 Unsur Pendidikan
Katulis.com – Baiklah selanjutnya kita akan bahas tentang Metode Seleksi Soal Evaluasi Terpadu 5 Unsur Pendidikan, inipun masih termasuk ke dalam model pembelajaran paling spektakuler untuk Guru jadikan sebagai referensi.
Table of Contents
1. Pengetahuan Dasar Pembelajaran Evaluasi
Metode pembelajaran model ini berbeda dengan metode pembelajaran konvensional pada umumnya. Model pembelajaran seleksi soal terfokus pada pembelajaran fase akhir atau lebih tepatnya pada tahap akhir dilakukannya evaluasi. Metode pembelajaran awal sama seperti metode pembelajaran umum yang diterapkan di sekolah-sekolah formal, bedanya ketika sampai pada tahap akhir, yaitu ketika harus dilakukan evaluasi atau penilaian hasil belajar, metode pembelajaran seleksi soal ini mulai diberlakukan.
Prinsip dasarnya sederhana, yaitu mengevaluasi sekaligus melakukan pembelajaran terintegrasi (terpadu/tergabung) yang mencakup unsur-unsur evaluasi dalam pendidikan. Lebih tepatnya, lima unsur pembelajaran: unsur kognitif , afektif, motorik, spiritual , dan keseimbangan peserta didik.
Evaluasi bukan hanya sekadar alat untuk menilai kemampuan dan hasil belajar siswa, melainkan juga alat pembelajaran yang efektif. Teknik evaluasi yang baik seharusnya bukan hanya sekadar alat untuk menilai hasil pembelajaran yang telah diperoleh siswa, melainkan juga alat pembelajaran yang nyata. Terutama, yang berhubungan dengan unsur-unsur pembelajaran dalam diri manusia. Berikut adalah contoh penerapannya.
2. Materi dasar
- Segitiga siku-siku
Dua alternatif evaluasi yang diberikan dalam bentuk soal adalah sebagai berikut.
3. Pembahasan
Pada soal pertama, evaluasi yang diberikan murni tertuju pada pengetahuan tipe kognitif. Dengan kata lain, hanya terpaku pada kemampuan kerja otak, terutama yang berhubungan dengan memori dan ingatan semata.
Sementara itu, pada soal nomor dua berbeda. Pada soal nomor dua, evaluasi yang diberikan tidak hanya tertuju pada kemampuan kognitif, tetapi juga motorik yang berhubungan dengan kemampuan menggambar anak. Unsur motorik yang ditampilkan adalah keterampilan, ketekunan, ketelitian, dan kegigihan dalam membuat garis lurus. Kecerdasan logika dan kejelian anak juga diuji, yaitu seberapa mampu ia memahami soal yang diberikan. Kotak gambar sudah disediakan yang berarti bahwa anak diarahkan untuk sadar bahwa ia tidak boleh menggambar melebihi kotak gambar yang telah disediakan. Apalagi jika sampai ia menggambar di luar tempat yang ada. Kecuali, anak tersebut memiliki kemampuan intelektual di atas rata-rata. Dengan kata lain, termasuk kategori anak genius.
Anak genius selalu mempunyai alasan khusus yang membuatnya berbeda dalam hal mengambil keputusan dengan anak sebayanya. Alasan yang benar secara material dan masuk akal menurut logika positif. Kejadian berbeda yang terjadi pada anak genius biasanya tidak hanya satu atau dua kali, tetapi bersifat berulang-ulang dan terus-menerus sehingga membentuk pola-pola tertentu yang khas, indah, masuk akal, dan kadang unik. Meskipun unik, biasanya bisa dinikmati dan sering kali menumbuhkan perasaan sensitivitas dan emosional berbeda. Seperti rasa kagum, takjub, haru, bahagia, tenang, atau nyaman. Dari sini seorang guru biasa yang terpelajar pun tahu, bahwa anak tersebut termasuk anak genius. Inilah yang disebut unsur keseimbangan.
4. Contoh lain Soal Pendidikan Agama Islam
Materi dasar
- Shalat
Pembahasan:
Pada soal pertama, murni tertuju pada unsur kognitif pembelajaran semata. Sedangkan pada soal kedua berbeda. Ada unsur kognitif yang berhubungan dengan pengetahuan rukun shalat beserta bacaannya. Ada unsur afeksi yang berhubungan dengan pembelajaran mental-emosional dalam hal rasa percaya diri siswa untuk tampil di depan guru. Ada unsur motorik karena melibatkan peran serta peserta didik secara fisik, khususnya dalam hal melakukan gerakan shalat dengan benar. Selain itu, ada unsur spiritual karena melibatkan kemampuan siswa berkonsentrasi dalam melaksanakan shalat secara serius dan benar (khusyuk). Meskipun secara lahiriah berada di hadapan sang guru, siswa dapat melakukannya tanpa merasa terbeban atau tertekan.
Metode seleksi soal tidak selalu harus melibatkan 5 unsur pendidikan secara bersamaan, tergantung konteks soal dan cakupan spesifi kasi studi ilmu masing-masing. Bisa jadi hanya dua unsur, seperti kognitif dan motorik, atau kognitif dan afeksi saja. Bisa juga 3 unsur, seperti kognitif, afektif, dan spiritual secara bersamaan, atau satu unsur saja, yaitu unsur keseimbangan.
Keunggulan:
- Melibatkan banyak unsur pendidikan. Mulai dari kognitif, afektif, motorik, spiritual, dan keseimbangan peserta didik (anak).
- Pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman anak didik dapat tumbuh dan berkembang secara bersamaan dan maksimal.
- Cenderung bersifat aplikatif (terapan) dan konkret (nyata).
Kelemahan:
- Membutuhkan waktu yang relatif lebih panjang dan lama dibandingkan ketika mengerjakan soal-soal evaluasi kognitif semata.
- Membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, dan kadang biaya yang lebih besar bagi seorang guru untuk mempersiapkannya. Mulai dari proses penyeleksian soal sampai dengan proses penilaian hasil uji kompetensi siswa.
- Memberatkan kedua belah pihak, baik bagi guru sebagai pengajar sekaligus penilai hasil belajar, maupun bagi siswa sebagai subjek pembelajaran.
- Kurang objektif karena banyak melibatkan unsur subjektif tim penilai (dan guru) sebagai evaluator
Rekomendasi Penting:
- 45 Model Pembelajaran Paling Menarik Perhatian
- Teknik Pemilihan Tata Ruang Belajar Pendukung Pembelajaran
Demikian pembahasan tentang Metode Seleksi Soal Evaluasi Terpadu 5 Unsur Pendidikan, mudah-mudahan bisa menambah informasi bagi para Guru di seluruh Nusantara Indonesia.