Buku Muatan HOTS Pembelajaran K13 Pendidikan Dasar

Katulis.com – Berikut ini buku muatan HOTS pembelajaran K13 Pendidikan Dasar sebagai rekomendasi model peningkatan kompetensi guru dalam implementasi unsur HOTs dalam pembelajaran.

Kutipan:

Kecenderungan masa depan tersebut menjadi pertimbangan dalam menetapkan desain kurikulum terutama komponen kurikulum dalam aspek tujuan, isi/bahan, serta proses pembelajaran. Salah satu esensi yang dijadikan pertimbangan dalam K-2013 adalah pencapaian kompetensi berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills, HOTs) untuk menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis, inovatif, kreatif, demi kehidupan kebersamaan manusia dengan damai dan harmonis (to live together in peace and harmony).

Dengan penerapan HOTs dalam pembelajaran dapat meningkatkan hal positif seperti keberanian menghadapi soal sulit, terbentuknya kerjasama antar siswa yang baik,adanya interaksi siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru yang lebih tinggi, aktivitas belajar yang lebih baik, serta karakter siswa yang baik dalam hal disilpin, ketekunan, tanggung jawab, teliti dan sikap terbuka (Widodo dan Srikadarwati, 2013). Hal itu secara langsung maupun tidak langsung menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran HOTs mampu meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa baik dalam aspek kognitif, psikomotori, dan afektif. HOTsmengutamakan pada pembelajaran yang merangsang anak untuk memiliki nalar knowingwhat, when, why, where danhow, sedangkanLOTs lebih mengutamakan knowing what.

Pembelajaran yang berorientasi pada HOTs menuntut siswa untuk mencari tahu yang memerlukan proses berpikir cerdas dan kreatif. HOTs mencakup keterampilan menganalisa (analyzing), mengevaluasi (evaluating), mencipta (creating), berfikir kritis (critical thinking) dan penyelesaian masalah (problem solving) (Anderson & Krathwohl,2001 dan Brookhart, 2010). Dalam hal ini guru harus menggiring siswa agar dapat dan terbiasa memahami dan memecahkan persoalan yang kompleks dan sulit. Pembelajaran HOTs merupakan pembelajaran yang megajak siswa untuk mencari tahu, pandai merumuskan masalah, pandai menganalisis, pandai mencari solusi, kreatif dan kontemplatif.

HOTs menjadi sebuah modal bagi siswa dalam menghadapi kehidupan yang jauh lebih komplek pada masa depan. Oleh karena itu, di dalam K-2013, HOTs sudah diperkenalkan sejak sekolah dasar dengan harapan kelak di kemudian hari siswa dapat bersaing di dunia global yang penuh tantangan. Pembelajaran HOTs menuntut siswa untuk melakukan pembelajaran aktif (active learning). Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pembelajaran tradisional, pembelajaran aktif memberikan peluang bagi siswa untuk dapat menyerap lebih banyak materi pelajaran, mengingat, dan memahami lebih lama, dan yang terpenting adalah siswa dapat berpikir dengan tingkatan yang lebih tinggi (Widowati, 2014).

Kondisi faktual tentang hasil pembelajaran yang terkait dengan HOTs, tampaknya masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat dilihat dari hasil Indonesian National Assesment Programme/ INAP tahun 2016 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SD di Indonesia baru memiliki kompetensi menjawab soal yang bersifat pengetahuan (knowing) saja (Rahma, 2016). Sementara itu, pada pelaksanaan ujian nasional (UN) SMP tahun 2016 khususnya di sekolah yang memiliki nilai integritas tinggi, rerata nilai UN yang dicapai siswa 50,80 (Pusat Penilaian Pendidikan, 2016). Nilai ini masih dibawah Standar Kompetensi Minimal (SKM) yang ditetapkan oleh pemerintah yakni sebesar 55,00, padahal berdasarkan informasi dari Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud, 20% soal ujian nasional tahun 2016 sudah berorientasi pada HOTs (Puspendik, 2016). Hasil INAP siswa SD dan UN siswa SMP tersebut menggambarkan bahwa proses pembelajaran di SD dan SMP tampaknya masih belum berorientasi pada HOTs. Rendahnya kualitas pembelajaran ini juga dimuat di dalam RPJMN 2015-2019. Proses pembelajaran saat ini masih belum dapat menumbuhkan kreativitas siswa dan membangkitkan daya kritis dalam berpikir dan kemampuan analisis siswa, suatu kompetensi yang justru sangat vital dimiliki siswa sebagai hasil dari pembelajaran (RPJMN 2015-2019).

K-2013 dapat dilihat pada dimensi dokumen dan dimensi implementasi. Pada dimensi dokumen, K-2013 antara lain terdiri atas Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, silabus, Buku Siswa dan Buku Guru. Keseluruhan dokumen tersebut disiapkan oleh pemerintah. Sementara itu pada dimensi implementasi, K2013 mencakup antara lain pelatihan, persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran oleh guru, dan penilaian hasil belajar. Untuk melihat ada atau tidak adanya unsur HOTs di dalam K-2013 perlu dilakukan pengkajian baik pada dimensi dokumen maupun dimensi implementasinya. Dalam hal ini, pengkajian diutamakan pada dimensi dokumen maupun pada dimensi implementasi yang berhubungan langsung dengan pembelajaran dikelas mencakup Standar Proses, silabus, persiapan pembelajaran terutama Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) termasuk instrumen penilaian buatan guru, buku siswa, dan buku guru.

Jenjang pendidikan formal di Indonesia terdiri atas pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam kaitan dengan HOTs, pendidikan dasar menjadi fondasi bagi perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu kajian ini difokuskan pada pendidikan dasar, dengan harapan HOTs akan terbawa ke pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, bahkan sampai mereka hidup bermasyarakat.

Untuk melihat ada atau tidak adanya unsur HOTs di dalam K-2013 perlu dilakukan pengkajian baik pada dimensi dokumen maupun dimensi implementasinya. Dalam hal ini, pengkajian diutamakan pada dimensi dokumen maupun pada dimensi implementasi yang berhubungan langsung dengan pembelajaran dikelas mencakup Standar Proses, silabus, persiapan pembelajaran terutama Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) termasuk instrumen penilaian buatan guru, buku siswa, dan buku guru.

Berdasarkan berbagai permasalahan sebagaimana telah dijabarkan, maka penelitian ini memfokuskan pada tiga pertanyaan penelitian berikut (1) Bagaimanakah implementasi KI dan KD pada pembelajaran dengan muatan HOTs oleh Guru di sekolah? (2) Panduan Implementasi Standar Proses yang memuat unsur HOTs yang bagaimanakah yang dapat dipahami oleh Guru sehingga dapat dimplementasikan pada kegiatan pembelajaran. (3) Model peningkatan kompetensi guru tentang HOTs yang bagaimanakah yang sebaiknya direkomendasikan sebagai bahan kebijakan?

Tujuan: Kegiatan ini yakni menghasilkan rekomendasi kebijakan tentang model peningkatan kompetensi guru dalam implementasi unsur HOTs dalam pembelajaran. Adapun tujuan khususnya yaitu: (1) mengkaji implementasi pembelajaran bermuatan HOTs oleh Guru di sekolah, (2) menghasilkan model panduan pembelajaran yang memuat unsur HOTs yang dipahami oleh guru sehingga dapat dimplementasikan pada kegiatan pembelajaran, (3) menghasilkan model pelatihan peningkatan kompetensi guru tentang HOTs untuk direkomendasikan sebagai usulan bahan kebijakan.

Sasaran: Pada kegiatan penelitian ini adalah dokumen dan implementasi Kurikulum 2013 kelas IV Sekolah Dasar.

Keluaran: Sebagai keluaran dari kajian ini yaitu: 1. Laporan hasil analisis tentang unsur HOTs dalam K2013 sebagai dokumen dan implementasinya.. 2. Rekomendasi kebijakan terkait peningkatan kompetensi guru dalam memahami dan mengimplementasikan HOTs dalam pembelajaran.

Ruang Lingkup:

Agar terfokus pada keluaran hasil kajian, ruang lingkup kajian ini ditetapkan sebagai berikut

1. Jenjang, terdiri atas :

  • a. Pendidikan dasar : SD
  • b. Kelas 4

2. Lokasi, dengan kriteria:

a. Sekolah pelaksana K-2013 hasil penyempurnaan 2016 yang terletak di kota Banjarmasin, Kota Bandung, Yogyakarta, dan Kota Palembang.

b. Sekolah yang GTK nya telah mendapatkan pelatihan K-2013 hasil penyempurnaan tahun 2016.

3. Mata pelajaran yang diujikan dalam ujian akhir sekolah bertaraf nasional (UASBN) untuk SD. Mata pelajaran UASBN SD terdiri atas: Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA.

4. Dokumen yang berhubungan dengan K-2013 meliputi:

  • a. Standar Proses;
  • b. KI dan KD
  • c. Silabus;

Download Buku Muatan Hots Pembelajaran K13 Pendidikan Dasar Format PDF

Lebih jelasnya kami telah menyediakan buku muatan HOTS pada Pembelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dalam bentuk PDF yang bisa anda download secara gratis melalui tautan di bawah ii:

Download

Jangan lewatkan :

Semoga Buku Muatan Hots Pembelajaran K13 Pendidikan Dasar ini bermanfaat terutama untuk pengambil kebijakan di tataran Kemendikbud khususnya dan pembaca umumnya yang memerlukan data tentang implementasi HOT di SMP, terutama di sekolah sampel yang masih terbatas, hanya dilakukan di 4 kabupaten/kota, 4 provinsi.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.