7 Faktor Penyebab Siswa Melakukan Bully
Katulis.com – Faktor Penyebab Siswa Melakukan Bully. Selama ini kita tahu bahwa masih kerap terjadinya bulliying terjadi di lingkungan sekitar, terutama di sekolah. Dari beberapa kasus tersebut apakah kita tahu, sebenarnya apa yang menjadi penyebab terjadinya bulliying?
Pertama dan terpenting, ada garis tipis antara penindasan dan pelecehan. Keduanya melibatkan penurunan harga diri korban melalui penggunaan media fisik dan verbal. Hal yang membedakan adalah faktor penyebabnya.
Mengapa orang menindas atau menindas? Pasalnya, pelaku memiliki pengaruh yang lebih signifikan daripada korban – baik secara fisik, jumlah orang, maupun tingkat sosial.
- Korban Bullying. Efek penindasan adalah rantai yang tidak ada habisnya. Karena jika seseorang menjadi korban bully, korban bully ini kelak bisa menjadi seorang bully.
Tidak apa-apa jika seseorang menjadi korban penindasan; dibutuhkan kehadiran seseorang untuk menjadi tempat bagi mereka untuk bercerita. Misalnya, seorang anak menjadi korban bullying di sekolah.
Dalam hal ini, ada peran penting orang tua untuk mendampingi anak bercerita dan menyemangatinya bahwa anak jauh lebih baik daripada orang yang melakukan perundungan. Kedepannya, anak tidak akan menyimpan dendam dan membalas bullying kepada orang lain. - Mengalami masalah. Secara umum, pelaku intimidasi memiliki masalah dalam hidup mereka yang membuat mereka merasa tidak berdaya dalam hidup mereka. Permasalahan yang terjadi pada umumnya seperti perceraian dan kebangkrutan menjadi alasan seseorang melakukan bully.
Dengan adanya pelaku bullying tersebut, mereka merasa memiliki kekuatan dan jalan keluar untuk mendapatkan kepuasan dalam melakukan bullying tersebut.
Jika seseorang memiliki masalah, sebaiknya ada penyelesaian yang tepat terlebih dahulu dan carilah kegiatan meriah untuk menghilangkan perasaan yang ada. - Kurang perhatian. Biasanya hal ini terjadi pada anak-anak yang merasa kurang mendapat perhatian dari keluarganya dan orang-orang di sekitarnya — merasa bahwa dia menindas orang lain.
Meski begitu, terkadang mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu salah, tetapi yang mereka pikirkan adalah dengan melakukan bullying ini, orang-orang di sekitar mereka akan mulai memperhatikan diri mereka sendiri, dan juga beberapa orang berpikir bahwa apa adanya. lakukan itu keren dan bisa membuat mereka terkenal.
Boleh saja jika Anda merasa diri Anda kurang mendapatkan perhatian, maka mulailah memperluas jaringan pertemanan Anda dan aktif dalam berbagai kegiatan. Dengan begitu, Anda akan sibuk bersosialisasi dengan teman baru. - Dapatkan Keuntungan. Adanya keuntungan atas tindakan yang mereka lakukan biasanya bisa menjadi salah satu faktor seseorang melakukan bully. Meskipun hal tersebut merupakan hal yang negatif, namun selama pelaku merasa bermanfaat, akan terus dilakukan.
Misalnya, jika seorang anak menindas temannya dan memaksanya untuk mengambil makanan temannya, hal itu pada akhirnya akan menjadi kebiasaan. Atau jika melakukan bullying bisa membuatnya terkenal dan mendapat julukan, maka dia akan terus melakukannya. - Iri hati. Perasaan iri hati ini menjadi salah satu faktor terjadinya bullying karena pelaku merasa iri karena tidak mendapatkan apa yang didapat orang lain, sehingga ia melakukan bullying.
- Insecure diri sendiri sehingga membutuhkan persetujuan dan kepastian / konfirmasi dengan cara menindas orang lain yang dianggap lemah (dan cukup polos untuk dimanipulasi).
- Naluri kuno kita (otak reptil, bagian kecil otak tengah kita) belajar bahwa hanya yang kuat yang bisa bertahan (Survival of the fittest). Misalkan pelaku intimidasi berhasil memastikan bahwa mereka “lebih tinggi” dan “lebih kuat” dari korban. Dalam hal ini, otak mereka akan memberikan rangsangan positif (penguatan positif), meningkatkan kemungkinan mereka akan cenderung mengulangi tindakan tersebut. Menjadi lingkaran setan.
Nah itulah faktor penyebab kenapa siswa bisa melakukan bully terhadap temannya sendiri. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan terhadap korban Bully maka silahkan baca 4 Gejala Anak Mengalami Bullying di Sekolah yang telah kami tulis sebelumnya.