6 Tipe Pola Asuh Anak Dilengkapi Penjelasannya

Katulis – Halo apa kabar Katuliser? Pada kesempatan ini kami akan berbagi informasi 6 Tipe Pola Asuh Anak Dilengkapi Penjelasannya, langsung saja ke pembahasan topik utama.

Tahukah Anda bahwa orang tua lain memiliki beberapa jenis pola asuh? Bapak/Ibu mungkin melihat apakah pola asuh yang digunakan oleh orang lain berbeda atau tidak sejalan dengan cara yang biasa Anda lakukan dengan si kecil. Pola setiap orang tua dalam mengasuh anak berbeda. Untuk mengetahui dan memutuskan strategi parenting terbaik untuk ibu dan ayah, temukan dulu 6 jenis gaya pengasuhan berikut ini!

  1. Otoriter

Pola otoriter adalah cara pertama mengasuh anak. Pola asuh ini seperti namanya, kasar dan kaku. Orang tua juga memaksa anak untuk mematuhi berbagai hukum yang dibuat. Jika anak tidak menurut, maka dia akan disiplin. Pola asuh ini di satu sisi memang bisa membuat anak menjadi lebih mandiri dan disiplin. Sebaliknya, anak-anak yang tumbuh dengan cara mengasuh ini biasanya sedih, tertekan, dan terkadang memiliki hubungan yang buruk dengan orang tua mereka sendiri.

  1. Demokratis

Dibandingkan dengan pola asuh otoriter, orang tua lebih memilih untuk memberikan hak kepada anak untuk mengutarakan pendapatnya dalam pola asuh yang demokratis. Orang tua masih dengan tegas mengajarkan hukum yang berbeda dalam cara mengasuh anak. Bedanya, anak akan diberi penjelasan mengapa hukum tertentu harus ditaati. Anak juga dapat memberikan saran dan membahas mencari alternatif jika anak tidak setuju dengan pedoman yang telah dibuat. Pola asuh seperti ini membuat anak-anak lebih berani di depan umum untuk menyampaikan pandangannya. Selain itu, anak-anak juga akan lebih mudah menerima variasi dalam pengaturan mereka.

  1. Temporizer

Strategi pengasuhan yang tidak konsisten adalah Temporizer. Orang tua mungkin membingungkan anak-anak dengan mengubah aturan dengan gaya pengasuhan ini. Orang tua dengan pola aturan ini biasanya dapat bersikap lunak pada satu kesempatan ketika seorang anak membuat kesalahan, tetapi ketika anak tersebut membuat kesalahan yang sama, itu bisa menjadi sangat kasar pada kesempatan lain. Dengan pola asuh seperti ini, anak akan terhanyut oleh ketidakkonsistenan orang tua. Akibatnya, anak-anak sulit untuk memahami apakah tindakan mereka diinginkan atau tidak, sehingga mereka menjadi lebih tidak disiplin.

  1. Appeasers

Parenting appeasers juga memiliki tren yang dikenal sebagai parenting overprotective. Ketika anak-anaknya bergaul dengan orang lain melakukan sesuatu di luar rumah, atau dekat dengan orang asing, orang tua dengan pola asuh seperti ini akan sangat khawatir. Dan setelah anak mencapai usia dewasa, orang tua tipe ini biasanya sering menemani anaknya kemanapun ia pergi. Akibatnya, anak-anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang sulit menentukan pilihan dan berinisiatif. Selain itu, beberapa anak merasa kewalahan dan ingin menentang semua undang-undang yang diberikan orang tua kepada mereka.

  1. Permisif

Pola asuh, kemudian pola asuh permisif. Pola asuh seperti ini memberi anak kemandirian tanpa pengaruh apapun. Orang tua dengan pola asuh ini juga memiliki alasan untuk ragu-ragu menahan dan stres pada anak. Akan tetapi, dengan disiplin yang sangat rendah, anak-anak akan tumbuh menjadi anak yang sulit diatur. Faktanya, bukan hal yang aneh jika anak membuat pilihan lebih sering daripada orang tua mereka.

  1. Otoritatif

Dibandingkan dengan pola asuh permisif, orang tua dapat memberikan kemandirian dengan pola asuh yang otoriter, namun tetap memiliki kendali yang tepat atas bayi. Orang tua, tetapi tidak melalui paksaan, terus membangun disiplin dengan sistem dan aturan yang konsisten. Anak-anak harus inovatif dengan pola asuh ini dan menurut preferensi mereka, mencoba berbagai hal. Namun, ketika anak-anak membuat kesalahan, orang tua selalu ada untuk mengingatkan mereka. Anak-anak akan tumbuh dengan pendekatan parenting ini untuk menjadi inovatif, berpengetahuan luas, dan dapat diakses oleh orang tua mereka.

Nah itulah enam tipe pola asuh anak yang sering dilakukan orang tua kepada anaknya. Gaya pengasuhan apa yang diperkenalkan oleh para ibu dan ayah saat ini? Ibu dan Bapak sebaiknya memilih pola asuh yang paling sesuai dengan karakter si kecil, agar si kecil tidak stres.

Baca juga: 5 Manfaat Kenali Tahapan Perkembangan Pada Anak Usia Dini

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.